Sementara itu, Murad Ismail beserta jajarannya merasa sangat terhormat karena realisasi kerja sama ini mampu diwujudkan. Di samping Pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB), Ia juga menjelaskan bahwa Maluku sangat kaya dengan potensi alamnya, termasuk potensi pariwisata.
"Kita bersyukur Gubernur Anies sangat memberikan perhatian kepada Maluku. Saya pun menilai ini adalah aksi nyata yang luar biasa. Kembali kepada kerja sama, banyak sekali potensi yang ada di Maluku yang bisa kita jual ke Jakarta. Jadi, kita bisa mengambil peluang ini untuk bagaimana hasil alam kita di Maluku bisa dipasarkan di Jakarta," pungkas Gubernur Murad.
Pemilihan Bank Maluku Malut didasari persamaan perspektif dalam konsep business matching antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara, khususnya di bidang perikanan, tambang (nikel), gas, dan sumber daya alam lainnya. Adapun rencana pembentukan KUB ini juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem bisnis antara BUMD DKI Jakarta dengan Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara.
Penandatanganan kerja sama ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beserta jajarannya, jajaran Pemda Maluku, Direktur Eksekutif Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko; Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 1 Jakarta - Banten sekaligus Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK); Roberto Akyuwen.
Plt. Kepala BPBUMD, Fitria Rahadiani beserta jajaran; Komisaris Independen merangkap jabatan sebagai Plt. Komisaris Utama PT Bank DKI, Lukman Hakim, serta Komisaris PT Bank DKI, Edi Sumantri; Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy beserta jajaran serta Direksi, Manajemen dan Karyawan Bank DKI; serta jajaran Bank Maluku dan Maluku Utara.
(FRI)