Jalin Payment Integrator memperkenalkan diri sebagai solusi layanan yang mengintegrasikan kebutuhan member issuer (Source of Fund) atas pembayaran biller dan top up uang elektronik (UNIK), baik pembayaran top up berbasis server berupa e-wallet maupun top up berbasis kartu melalui kanal bank seperti ATM dan mobile banking.
Boyke mengatakan solusi layanan tersebut bukan hanya memberikan manfaat bisnis lewat penambahan dan fee-based income, tetapi juga efisiensi biaya berkat layanan integrasi pembayaran yang lebih kompetitif.
Hingga akhir 2022, Jalin pun menargetkan dapat berkolaborasi dengan 50 persen segmen perbankan daerah dari total 27 BPD di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Dana & Jasa Bank Riau Kepri M.A Suharto mengatakan kerja sama ini menjadi langkah konkret Bank Riau Kepri dalam mewujudkan peta jalan pengembangan sistem pembayaran demi menyediakan saluran distribusi yang andal bagi para
nasabah.
"Kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, sekaligus memperkaya fitur pembayaran non tunai nasabah, sehingga dapat menikmati pengalaman transaksi yang semakin luas dan beragam,” kata Suharto.
Sebagai tahap awal, nasabah Bank Riau Kepri bisa menikmati layanan top up uang elektronik server-based dan card-based, pembelian voucher digital, pembayaran kartu kredit, pembayaran utilitas, pembayaran multifinance, hingga pembayaran asuransi melalui kanal ATM maupun aplikasi BRK Mobile dengan mudah.
Kemudian, untuk tahap selanjutnya, perluasan fitur akan mencakup penambahan bermacam biller, termasuk biller syariah.
Sebagai informasi, nilai transaksi digital banking sampai dengan akhir April 2022 tumbuh 71,4%
secara tahunan atau mencapai Rp5.338,4 triliun.
Sedangkan transaksi perbankan nonfisik lain seperti uang elektronik tumbuh pesat sebesar 50,3% mencapai Rp34,3 triliun. Peningkatan ini turut mengindikasikan potensi yang tinggi terhadap pengembangan layanan Jalin Payment Integrator sejalan dengan pergeseran kebiasaan masyarakat kearah nontunai. (NDY)