Dengan demikian, bank syariah bisa menarik masyarakat di Indonesia dengan menawarkan nilai-nilai spiritual, namun di saat yang bersamaan juga mengembangkan manfaat fungsionalnya. Sehingga masyarakat bisa sepenuhnya beralih ke bank syariah.
“Maka dari itu, kalau bicara digital, berarti bank syariah harus melakukan akselerasi di bidang produk dan memperbanyak channel dari versi digital. Artinya, tak lagi sebatas menekankan nilai-nilai spiritual namun secara kongkrit fungsi dan kemanfaatan seperti fitur bermanfaat, channel yang masif dan pelayanan prima,” imbuhnya.
Selain itu, tren hijrah finansial yang sedang berkembang di masyarakat dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk menarik lebih banyak pelanggan. Menurutnya, di era digital seperti sekarang ini, banyak masyarakat yang lebih mudah dipengaruhi oleh tren karena takut ketinggalan zaman atau fear of missing out (FOMO).
“Tapi ya kembali lagi harus diiringi dengan kualitas produk yang mumpuni,” pungkasnya. (NIA)