sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jokowi Resmi Buka Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia

Banking editor Anggie Ariesta
01/08/2024 13:56 WIB
FEKDI x KKI 2024 yang mengusung tema Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Jokowi Resmi Buka Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FOTO:Dok Ist)
Jokowi Resmi Buka Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI 2024) resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Kamis (1/8/2024).

FEKDI x KKI 2024 yang mengusung tema Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan, diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 1-4 Agustus 2024.

Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa dalam perhelatan FEKDI x KKI ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonom dunia kita harus mampu memanfaatkan semua instrumen dan mengoptimalkan semua peluang untuk terus tumbuh.

Presiden Jokowi menyebut pada 2030 diproyeksikan ekonomi digital akan tumbuh 4 kali lipat menjadi Rp.5.800 triliun.

Selain itu, pembayaran digital akan tumbuh 2,5 kali lipat menjadi Rp12.300 triliun, dan puncak bonus demografi gen Y, Z, dan Alpha yang akan mencapai usia produktif sebanyak 68 persen.

"Oleh karena itu, transformasi digital perlu terus diperkuat untuk mengakselerasi pertumbuhan berbagai sektor ekonomi, termasuk UMKM," kata Jokowi saat memberi sambutan di Opening Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center, Kamis (1/8/2024).

Adapun digitalisasi pada proses produksi, pemasaran, serta pembayaran akan mendorong kemajuan UMKM di tingkat domestik dan global.

Dalam hal ini, transformasi digital harus dilakukan secara inklusif, berkeadilan, sehingga seluruh lapisan masyarakat memperoleh akses dan kesempatan yang sama yang juga didukung dengan aspek pelindungan konsumen.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam gelaran acara menyampaikan bahwa dalam lima tahun terakhir transformasi digital nasional mengalami akselerasi secara pesat.

Menurut Perry, pengembangan ekonomi dan keuangan digital melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2019-2025 telah mencatatkan beberapa pencapaian. 

Diantaranya adalah besarnya jumlah pengguna QRIS dengan lebih dari 50 juta pengguna yang sebagian besar UMKM, transaksi BI-FAST yang tumbuh pesat, elektronifikasi program sosial pemerintah, dan Kartu Kredit Indonesia yang memperlancar transaksi keuangan Pemerintah, serta reformasi regulasi untuk memperkuat industri pembayaran nasional.

"Sebagai kelanjutan dari BSPI 2025, Bank Indonesia meluncurkan BSPI 2030," kata Perry.

Gubernur Perry juga mengajak seluruh elemen pemerintahan, otoritas, asosiasi dan industri, serta masyarakat untuk terus memperkuat sinergi transformasi digital nasional dalam memajukan ekonomi keuangan digital nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI), Airlangga Hartarto, menyampaikan kemajuan pesat yang dicapai Indonesia dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

Hal ini tercermin dari peningkatan world digital competitiveness ranking peringkat ke-56 pada 2019 menjadi ke-45 pada 2023 serta peringkat pertama di ASEAN dan peringkat keenam di global sebagai startup inovatif terbanyak.

Selanjutnya, Menko Perekonomian juga menyampaikan upaya Pemerintah untuk terus meningkatkan inklusi keuangan guna mendukung ketercapaian target inklusi keuangan 90 persen di tahun 2024 dengan berbagai program diantaranya QR Code Indonesian Standard (QRIS) serta berbagai program perluasan literasi keuangan kolaborasi bersama BI, OJK, dan Industri.

Perhelatan  FEKDI x KKI 2024 menjadi ajang selebrasi berbagai pencapaian inisiatif inovasi digital, antara lain kompetisi inovasi digital yang dikemas dalam BI Hackathon, QRIS Jelajah Indonesia sebagai terobosan kampanye akseptasi dan literasi digitalisasi di seluruh Indonesia melalui 46 kantor perwakilan Bank Indonesia.

Lalu perluasan kerja sama QRIS antarnegara ke empat negara yaitu Korea Selatan, Uni Arab Emirates (UAE), Jepang, dan India, pengembangan Kartu Kredit Indonesia (KKI) Segmen Pemerintah fitur Online Payment Virtual Card Tokenization.

(Kunthi Fahmar Sandy)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement