sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

JP Morgan Cs Catatkan Lonjakan Kinerja Q1 2023, Sektor Perbankan AS Belum Aman 

Banking editor Maulina Ulfa - Riset
17/04/2023 16:05 WIB
Sektor perbankan di Amerika Serikat (AS) masih berusaha mengembalikan kepercayaan publik akibat gonjang-ganjing keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB).
JP Morgan Cs Catatkan Lonjakan Kinerja Q1 2023, Sektor Perbankan AS Belum Aman. (Foto: MNC Media)
JP Morgan Cs Catatkan Lonjakan Kinerja Q1 2023, Sektor Perbankan AS Belum Aman. (Foto: MNC Media)

Nasib Sektor Perbankan AS Belum Aman

Naiknya suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) dianggap menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan pendapatan bank.

Hal ini seiring dengan pertumbuhan portofolio pinjamannya, dipimpin oleh keuntungan dalam pinjaman pribadi dan saldo kartu kredit yang lebih tinggi.

“Kami mengalami masa-masa sulit di bulan Maret tetapi keadaan terlihat lebih baik sekarang,” kata CFO JPMorgan Jeremy Barnum pasca rilis laporan keuangan Jumat, (14/4).

CEO JP Morgan, Jamie Dimon dan CEO Citigroup Jane Fraser kompak menegaskan bahwa perbankan AS secara keseluruhan sangat kuat dan sudah lebih tenang dari guncangan krisis yang lalu.

Mengikuti optimisme sektor perbankan tersebut, investor sempat mengerek performa saham BAC pada hari Jumat dengan kenaikan 3,36% ke level USD29,52 per saham.

Minggu lalu, The Fed juga baru saja merilis hasil risalah yang mengindikasikan akan kembali menaikkan suku bunga acuan setidaknya hingga Juni mendatang.

Namun, sejumlah tantangan yang akan terus menguji bahkan bank terbesar dan paling tangguh. Di satu sisi, bank besar juga akan mendapat keuntungan dari adanya kenaikan suku bunga yang dapat menekan beberapa saingan mereka yang lebih kecil dan lebih lemah.

Hal utama yang perlu diperhatikan adalah efek suku bunga yang lebih tinggi yang akan berdampak terhadap simpanan dan pinjaman, atau lebih khusus ukuran utama profitabilitas yang dikenal sebagai pendapatan bunga bersih.

Bank-bank sentral utama juga menunjukkan dorongan mereka untuk menaikkan suku bunga secara lebih lanjut dengan harapan membunuh inflasi.

Namun, permainan akhir masih jauh dari kata ‘jelas’ karena kenaikan harga atau inflasi terbukti lebih sulit untuk melambat dari yang diperkirakan.

Kondisi ini mendorong para analis memperingatkan bahwa pasar keuangan masih bisa pecah di sepanjang jalan menuju pemulihan ekonomi.

Sebagai informasi tambahan, mengutip Yahoo Finance, tingkat simpanan bank AS untuk semua bank komersial tercatat kehilangan USD500 miliar sepanjang Maret. Namun hanya memperoleh sebesar USD61 miliar dalam lima hari pertama bulan April. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement