IDXChannel - Sektor perbankan di Amerika Serikat (AS) masih berusaha mengembalikan kepercayaan publik akibat gonjang-ganjing keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) dan beberapa bank lainnya di awal Maret lalu.
Perbankan AS beberapa baru saja melaporkan laporan keuangan mereka sepanjang minggu lalu, dan juga di minggu ini.
JPMorgan Chase (JPM), Wells Fargo (WFC), dan Citigroup (C) semuanya melaporkan pendapatan dan laba yang melonjak pada kuartal pertama bahkan ketika regulator menahan beberapa pemberi pinjaman regional dan kepanikan menyebar ke seluruh sistem keuangan pada bulan Maret.
JPMorgan Chase, bank terbesar AS telah melaporkan pendapatan yang naik pada akhir minggu lalu, Jumat, (14/4) dengan laba bersih USD12,6 miliar, melonjak 52% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya. Adapun pendapatan bersih tercatat sebesar USD38,34 miliar, meningkat 25% dibanding periode yang sama 2022 sebesar USD30,71 miliar. (Lihat tabel di bawah ini.)
Simpanan nasabah di bank tersebut juga naik sedikit pada kuartal pertama dari kuartal sebelumnya, dengan arus masuk meningkat. Khususnya setelah pesaing yang lebih kecil melihat deposan menarik uang tunai secara massal, kata bank tersebut.
“Kami mengalami masa sulit di bulan Maret, tetapi keadaan terlihat lebih baik sekarang,” kata kepala keuangan JPMorgan, Jeremy Barnum.
Citigroup, bank pemberi pinjaman terbesar ketiga di negara itu, juga melaporkan laba bersih sebesar USD4,6 miliar pada kuartal pertama tahun ini, naik 7% dari periode yang sama tahun lalu dan jauh di atas perkiraan analis.
Adapun buku pinjaman bank secara kasar tidak berubah dan simpanan turun 3% dari kuartal sebelumnya.
Bank investasi dan jasa keuangan, Wells Fargo juga melaporkan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi analis. Salah satu emiten milik Warren Buffet ini melaporkan laba bersih sebesar USD4,99 miliar sepanjang awal tahun 2023, melonjak 32% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain ketiga bank raksasa AS tersebut, Bank of America atau BofA (BAC) dijadwalkan untuk menyampaikan rilis laporan keuangn Q1 pada 18 April besok.