sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kebangkrutan Silicon Valley Bank, Sikap Biden, dan Pukulan buat Startup

Banking editor Maulina Ulfa - Riset
13/03/2023 12:16 WIB
Bank asal Amerika Serikat (AS), yang berfokus mendanai banyak startup, Silicon Valley Bank (SVB) dilaporkan mengalami kebangkrutan pada Jumat (10/3).
Kebangkrutan Silicon Valley Bank, Sikap Biden, dan Pukulan buat Startup. (Foto: bizjournals.com))
Kebangkrutan Silicon Valley Bank, Sikap Biden, dan Pukulan buat Startup. (Foto: bizjournals.com))

Di tengah krisis keuangan, otoritas menciptakan Troubled Asset Relief Program (TARP) senilai USD700 miliar untuk membeli aset bermasalah milik bank. Dana tersebut sebagian besar dialihkan untuk menyuntikkan modal ke bank dan lembaga keuangan lainnya. TARP berupaya membeli aset dan saham perusahaan bermasalah.

Departemen Keuangan juga diberi wewenang untuk membeli hingga USD250 miliar saham bank, yang akan menyediakan modal yang sangat dibutuhkan lembaga keuangan.

Saat itu, pemerintah AS membeli masing-masing USD20 miliar saham dari Bank of America (BAC) dan Citigroup (C). Departemen Keuangan kemudian menjual kembali saham tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Secara total, pemerintah menyediakan USD245,1 miliar bantuan TARP kepada bank dan memperoleh kembali keuntungan sebesar USD30,5 miliar menjadi USD275,6 miliar.

Krisis keuangan 2007-2008 menyebabkan banyak kegagalan bank di AS. Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) menutup 465 bank yang kolaps dari tahun 2008 hingga 2012. Sebelumnya, dalam lima tahun sebelum kejadian 2008, hanya 10 bank yang bangkrut.

Sementara dalam kasus SVB, berdasarkan keterangan FDIC, SVB juga menegaskan semua deposan yang diasuransikan akan dapat akses penuh oleh nasabah paling lambat Senin pagi. Namun, menurut FDIC, sebanyak 89% dari simpanan bank senilai USD175 miliar tidak diasuransikan pada akhir 2022, dan nasib nasabah masih harus ditentukan dalam hal ini.

FDIC sedang berlomba untuk menemukan bank lain yang bersedia mengakuisisi SVB. Kabarnya, taipan AS pemilik Tesla sekaligus Twitter, Elon Musk, terbuka untuk mengakuisisi SVB.

Namun, berdasarkan data dari FDIC, Deposit Insurance National Bank of Santa Clara menjadi institusi resmi yang mengakuisisi SVB.. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sementara FDIC berharap untuk melakukan merger pada Senin (13/3) untuk melindungi aset simpanan tanpa jaminan dan asset yang tidak memiliki kesepakatan yang pasti.

Setelah SVB, FDIC juga mengumumkan kebangkrutan Signature Bank yang berbasis di New York pada Minggu (12/3/2023). Langkah tersebut diambil hanya dua hari setelah pihak berwenang menutup Silicon Valley Bank (SVB).

Signature Bank melaporkan saldo deposito sebesar USD89,17 miliar per 8 Maret. Per 31 Desember, Bank memiliki aset sekitar USD110,36 miliar.

Ini menjadi sinyal serius bagi The Fed untuk seluruh kebijakan hawkish-nya yang selama ini telah dilakukan. Atif Mian, pengajar kebijakan publik dan keuangan di Princeton School, mengatakan bank yang berbasis di California itu kolaps karena terpapar risiko suku bunga.

"Dimensi penilaian risiko suku bunga inilah yang membunuh SVB - tapi ingat total utang terhadap PDB sudah mencapai 250%, akan lebih banyak lagi yang terpukul," tambah ekonom itu, dikutip Business Today, Senin (13/3). (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement