Selain itu, Bank Mandiri juga masih mempunyai ruang menaikkan bunga untuk kredit wholesale sebesar Rp80 triliun atau 7 persen dari total kredit sebelum bank sentral AS, The Fed memangkas suku bunga.
Handy dan Owen menilai, pemangkasan suku bunga juga akan berdampak positif bagi BMRI karena biaya dana pihak ketiga akan membaik meski ada sedikit tekanan pada yield kredit.
Dari sisi kualitas aset, Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan atau NPL) netto BMRI turun menjadi 0,98 persen dengan NPL Coverage 293 persen. Sementara Loan At Risk (LAR) juga turun menjadi 7,8 persen dengan LAR Coverage 44,2 persen.
"Perlu dicatat bahwa LAR saat ini lebih baik dibandingkan pre-pandemic (9,1 persen)," katanya.
Kinerja BMRI di semester II diperkirakan meningkat sejalan dengan kenaikan NIM, penurunan CIR (Cost to Income Ratio), dan credit cost yang lebih rendah. Manajemen juga memiliki pandangan yang lebih optimistis untuk kinerja perseroan hingga akhir tahun.