Dengan gurita bisnis yang terus berkembang di Kolam Pancing Sindang Reret, keberadaan Azim di desanya juga semakin diakui sebagai salah satu pelopor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di bidang ikan nila, baik untuk kolam pancing maupun budidaya ikan.
Klaster Budidaya Ikan Nila
Dengan prestasi bisnis yang telah diraih tersebut, kini Azim juga dipercaya untuk menjadi ketua sekaligus penggerak Klaster Budidaya Ikan Nila di desanya.
"Kalau untuk klasternya sendiri, dalam arti pendampingan dan edukasi bisnis ikan nila, ada delapan anggota. Alhamdulillah, tiga sampai empat di antaranya sudah mulai jalan bisnisnya. Salah satunya adik saya sendiri, Dede Fauzi, yang fokus di bisnis budidaya," jelas Azim.
Selain delapan 'didikan'nya tersebut, ada sejumlah pelaku UMKM lain yang juga tergabung dalam klaster di bawah bimbingan Azim tersebut. Biasanya, para pelaku UMKM tersebut fokus dalam pendampingan dan edukasi terkait bagaimana mengatasi kendala permodalan.
Dalam catatan Azim, sejauh ini sudah ada sedikitnya 32 pelaku UMKM yang telah sukses dibantunya untuk mendapatkan akses permodalan dari BRI, melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Para nasabah kredit tersebut mendapatkan jumlah pinjaman permodalan yang beragam, mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp25 juta, bergantung pada kebutuhan dan besarnya bisnis yang digeluti.