Rencananya, pendapatan gojek yang mengikuti program ini akan dipotong oleh aplikator untuk disisihkan menjadi tabungan rumah. Setelah tabungan mencapai jumlah tertentu, BTN siap melakukan akad pembelian rumah.
"Itu sudah ada kerja sama, di mana mereka (aplikasi ojol) memotong harian. Sehingga itu masuk ke tabungan dan menjadi angsuran. Memang kita cari pola-pola seperti itu," kata Nixon.
"Jadi ada pemotongan, masuk ke tabungan. Sehingga kami tidak melihat dari gaji. Karena mereka tidak bergaji kan, karena sektor informal. Tapi kita melihat dari tabungan yang bisa terkumpul," ujarnya.
Skema yang sama juga tengah dirancang untuk asosiasi profesi tertentu, seperti asosiasi tukang cukur, hingga kelompok usaha mikro. Dengan demikian, pendapatannya dapat otomatis disisihkan untuk skema kepemilikan rumah.
"Kita lagi juga cari misalnya tukang cukur. Asosiasi Asgar misalnya. Kita juga lagi cari kerja sama untuk bisa pemotongan. Pola-pola itu mungkin bisa mendorong sektor informal lebih besar dari 9,7 persen," ujar dia.
(Dhera Arizona)