BNI juga mendapatkan tambahan likuiditas dari Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia sebesar 2,6 persen pada 2024.
"Insentif KLM tersebut memungkinkan kami untuk tetap mencatat pertumbuhan kredit yang sehat pada 2024 dengan rasio LDR di level 96 persen," katanya.
Dengan pertumbuhan kredit yang sehat dan didukung DPK yang kuat terutama dari pertumbuhan tabungan ritel, BNI mampu menjaga rasio Net Interest Margin (NIM) 2024 di level 4,2 persen.
Sebelumnya, BNI membukukan laba bersih Rp21,5 triliun di 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun.
(Dhera Arizona)