“Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, antara lain pada aspek agunan, plafon kredit, dan persyaratan administrasi,” ungkap Erwin.
Di sisi lain, BI menilai suku bunga kredit dan biaya persetujuan kredit diprakirakan tetap longgar. Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2024 sebesar 10,8% (yoy).
Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit. Hasil lengkap survei dapat dilihat dalam Survei Perbankan di website Bank Indonesia.
(DES)