sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kredit Perbankan Tumbuh 7,36 Persen Jadi Rp8.220,21 Triliun pada Oktober 2025

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
12/12/2025 09:24 WIB
OJK mencatat kredit tumbuh 7,36 persen pada pada Oktober 2025 secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp8.220,21 triliun.
Kredit Perbankan Tumbuh 7,36 Persen Jadi Rp8.220,21 Triliun pada Oktober 2025 (FOTO:iNews Media Group)
Kredit Perbankan Tumbuh 7,36 Persen Jadi Rp8.220,21 Triliun pada Oktober 2025 (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit tumbuh 7,36 persen pada pada Oktober 2025 secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp8.220,21 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 15,72 persen, diikuti oleh Kredit Konsumsi tumbuh 7,03 persen, sementara Kredit Modal Kerja tumbuh 2,39 persen yoy.

"Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 11,02 persen, sementara kredit UMKM  terkontraksi 0,11 persen yoy," ujar Dian Jumat (12/12/2025).

Pertumbuhan kredit sebesar 7,36 persen tersebut terutama dikontribusikan dari pertumbuhan pada sektor rumah tangga sebesar 7,28 persen, diikuti industri pengolahan sebesar 7,53 persen, serta pertambangan dan penggalian sebesar 14,58 persen.

Adapun, penyaluran kredit ke beberapa sektor tercatat tumbuh tinggi secara tahunan mencapai double digit antara lain pada sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial sebesar 36,79 persen; pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin sebesar 26,40 persen; aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis sebesar 25,32 persen, dan aktivitas jasa lainnya sebesar 22,84 persen.

Di sisi lain, lanjut Dian, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh tinggi sebesar 11,48 persen yoy menjadi Rp9.756,6 triliun. BI-Rate tetap stabil setelah turun 125 bps sejak awal tahun, dan telah diikuti dengan penurunan suku bunga perbankan secara bertahap.

Dibandingkan tahun sebelumnya, rerata tertimbang suku bunga kredit rupiah tercatat turun 16 bps (yoy) dan 5 bps (mtm) menjadi 9,01 persen pada Oktober dari 9,17 persen pada Oktober 2024 dan 9,06 persen pada September 2025, utamanya didorong penurunan suku bunga kredit produktif.

Suku bunga Kredit Modal Kerja turun 42 bps (yoy) dan 16 bps (mtm) menjadi 8,30 persen dari 8,72 persen pada Oktober 2024 dan 8,46 persen pada September 2025.

"Sementara itu, suku bunga Kredit Investasi turun 39 bps (yoy) namun masih meningkat 7 bps (mtm) menjadi 8,32 persen pada Oktober 2025 dari 8,71 persen pada Oktober 2024 dan 8,25 persen pada September 2025," katanya.

(kunthi fahmar sandy)

Advertisement
Advertisement