“Kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif untuk memberikan pembiayaan kepada lebih banyak nasabah, tetapi dengan tetap memerhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Kharim dalam keterangan resminya, Jumat (28/4/2023).
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah mendorong aset Bank Jago mencapai Rp18,02 triliun dan laba sebelum pajak mencapai Rp22 miliar per akhir Maret 2023. Sementara rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 79% yang menunjukkan permodalan yang kuat untuk ekspansi bisnis ke depan.
Perseroan telah melayani 7,5 juta nasabah, termasuk lebih dari 5,8 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago per kuartal I-2023.
Jumlah nasabah tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibanding 3,5 juta nasabah per kuartal I-2022, termasuk 2,3 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago.
Pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK sebesar 120% atau menjadi sebesar Rp9,28 triliun per Maret 2023 dari Rp4,21 triliun per Maret 2022.