Sekaligus mengantisipasi kondisi kenaikan suku bunga acuan melalui rebalancing aset dan liabilitas yang sensitif dengan memastikan kondisi likuiditas terjaga dengan baik.
Adapun Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) terjaga pada level 1,2% dengan coverage level 119,1%. Sedangkan rasio Permodalan (CAR) berada pada level 20,1%.
Capaian tersebut mendorong raihan laba sebesar Rp1,1 triliun sampai dengan akhir Juni 2023 atau sepanjang semester I/2023 secara konsolidasi.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, menyampaikan, meski tekanan khususnya dari dampak suku bunga masih ada, bank akan terus bekerja keras untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut sampai dengan akhir tahun ini diantaranya dengan melakukan pengelolaan asset dan liabilitas yang optimal, meningkatkan fee based income, juga mendorong efisiensi baik melalui suku bunga maupun dalam setiap kegiatan operasional.
Menurut Yuddy, ke depan, bank bjb akan fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, mengoptimalkan ekosistem yang dikelola, juga meningkatkan product holding dari nasabah-nasabah yang ada.