sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba OCBC (NISP) Tumbuh 7 Persen Jadi Rp2,57 Triliun hingga Akhir Juni 2025

Banking editor Kunthi Fahmar Sandy
31/07/2025 20:52 WIB
OCBC mencatat laba bersih sebesar Rp2,57 triliun, atau tumbuh 7 persen hingga akhir Juni 2025.
Laba OCBC (NISP) Tumbuh 7 Persen Jadi Rp2,57 Triliun hingga Akhir Juni 2025 (FOTO:iNews Media Group)
Laba OCBC (NISP) Tumbuh 7 Persen Jadi Rp2,57 Triliun hingga Akhir Juni 2025 (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatat laba bersih sebesar Rp2,57 triliun, atau tumbuh 7 persen hingga akhir Juni 2025.

Pertumbuhan ini didukung oleh jumlah pendapatan yang meningkat sebesar 14 persen YoY. Adapun jumlah dana pihak ketiga (DPK) meningkat 9 persen YoY menjadi Rp216,28 triliun, sedangkan jumlah kredit yang diberikan tumbuh 2 persen YoY menjadi Rp166,34 triliun.

"Bank berhasil menjaga kualitas aset yang tercermin dari kredit bermasalah bruto (Gross NPL) yang turun menjadi 1,9 persen dari 2,0 persen pada periode yang sama tahun lalu, dan lebih rendah dibandingkan rata-rata industri, sementara NPL Net stabil sebesar 0,7 persen," ujar Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulis Kamis (31/7/2025).

Likuiditas dan permodalan Bank terjaga dengan baik, tercermin dari Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 267 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,6 persen jauh di atas ketentuan minimum regulator.

“Kami senantiasa berfokus pada pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, kami tetap menerapkan prinsip kehatian-hatian serta menjaga keseimbangan antara pencapaian perkembangan dan pengelolaan risiko secara optimal,” kata dia.

Dengan fondasi tersebut, Bank terus berupaya mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan sekaligus menjaga kualitas aset dan likuiditas yang kuat. Sebagai bagian dari penguatan struktur pendanaan dan dukungan terhadap pertumbuhan kredit yang berkualitas dan berkelanjutan, Bank pun baru-baru ini menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV OCBC Tahap I Tahun 2025 senilai Rp1,5 triliun.

"Terlepas dari dinamika ekonomi yang terjadi saat ini, bank akan terus aktif berkolaborasi untuk membuka peluang baru agar dapat memperluas akses keuangan, baik dalam pendanaan maupun pengembangan produk dan layanan yang berfokus pada kebutuhan nasabah," katanya.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement