Selain hal tersebut, capital flows terlalu deras lantaran tekanan ekonomi global semakin kuat dalam tiga bulan belakangan. Terlebih, kondisi tekanan inflasi di Amerika Serikat tidak juga menunjukkan penurunan yang signifikan.
"Ini signalnya The Fed itu akan lebih lama menurunkan suku bunga yang tadinya pertengahan tahun (sudah menurun), ternyata bisa kuartal keempat (2024) baru turun," terang Tauhid.
Sebelumnya, BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6,25%.
(NIA)