Dia juga menyoroti masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki akses perbankan, di mana hal ini ditandai dari masih rendahnya rasio total pinjaman terhadap PDB. Di sisi lain jumlah pengguna smartphone yang tinggi serta adanya pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 yang turut mengubah kebiasaan masyarakat dapat menjadi peluang perbankan untuk meningkatkan pelayanan digital.
"Karena rantai perilaku produsen dan pebisnis juga berubah, maka nasabah sangat bergantung pada jaringan yang mereka butuhkan secara agresif untuk memaksimalkan saluran digital mereka," ucapnya. (TYO)