sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lepas Bisnis Konsumer, Citi Indonesia Optimistis Tumbuh Positif 

Banking editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
29/05/2024 16:29 WIB
Citi Indonesia optimistis mencetak pertumbuhan yang positif usai melepas bisnis konsumennya di Indonesia ke PT UOB Indonesia (UOBI).
Lepas Bisnis Konsumer, Citi Indonesia Optimistis Tumbuh Positif (Foto: dok Citi)
Lepas Bisnis Konsumer, Citi Indonesia Optimistis Tumbuh Positif (Foto: dok Citi)

IDXChannel - Citi Indonesia optimistis mencetak pertumbuhan yang positif usai melepas bisnis konsumernya di Indonesia ke PT UOB Indonesia (UOBI). 

Citi Indonesia telah merampungkan transaksi penjualan dan migrasi bisnis konsumen pada November 2023 lalu. Penjualan yang dilakukan mencakup bisnis perbankan ritel, kartu kredit, dan pinjaman tanpa agunan, serta perpindahan karyawan.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, pelepasan bisnis konsumer merupakan strategi perusahaan untuk lebih fokus kepada kompetensinya sebagai bank global. 

“Ini adalah tahun pertama kami beroperasi sebagai institutional banking. Itu adalah global strategy, kami ingin fokus pada kompetensi kami sebagai global banking,” kata Batara saat Media Visit di iNews Tower pada Selasa (28/5/2024).

Batara menyampaikan bahwa perusahaan yang juga menjalankan bisnis konsumer akan tumbuh besar di kampung halamannya, seperti bank-bank domestik. Sementara untuk bank global menjalankan segmen tersebut akan membutuhkan biaya yang lebih besar.

Pelepasan bisnis konsumer juga merupakan langkah yang ditempuh perusahaan dan sesuai dengan keinginan pemilik modal. Batara menyebut, saat ini keinginan dari para pemilik modal atau investor adalah fokus dan profitabilitas di inti bisnis perusahaan.

“Para analis juga menginginkan seperti itu, fokus. Jadi kalau perusahaan terlalu rumit untuk dianalisis, itu kurang bagus juga,” imbuh Batara.

Di sisi lain, setelah melepas segmen bisnis konsumer, laba bersih perseroan justru tumbuh 17% di kuartal pertama tahun 2024 ini menjadi Rp665,9 miliar. Pertumbuhan tersebut utamanya ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional lainnya dan membaiknya biaya operasional. 

Peningkatan laba bersih perusahaan turut berkontribusi pada peningkatan Return on Asset (ROA) menjadi 3,9% dari sebelumnya 2,9% di tahun 2023 dan peningkatan Return on Equity (ROE) menjadi 13,8% dari 13,7%. 

Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 275% dan 141%, di atas ketentuan minimum. Di samping itu, Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) sebesar 39,6%, meningkat dari 30% di tahun sebelumnya. 

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement