Jika dilihat dari penggunaan layanan tabungan, Livin’ by Mandiri yang difokuskan untuk melayani nasabah ritel memiliki 16 juta pengguna aktif bulanan dengan total transaksi tahunan mencapai sekitar Rp2.100 triliun pada 2022.
Kebanyakan nasabah menempatkan dana tabungan di Livin’ agar dapat digunakan untuk berbagai transaksi. Dengan digitalisasi ini, menurut Darmawan volume bisnis Bank Mandiri secara top line terus bertumbuh, salah satunya tampak dari Dana Pihak Ketiga (DPK) yang bertumbuh 15,46% secara tahunan pada 2022.
Selain itu, cost of credit juga dapat ditekan sehingga Bank Mandiri dapat menjaga portofolio kreditnya agar tetap sehat. “Kemudian secara cost of credit mencapai level terendah di 2022 dan faktor pertumbuhan bisnis tidak dengan strategi pricing yang tinggi, tapi lebih kepada solusi kemudahan dan kecepatan dengan digitalisasi yang menghasilkan efisiensi,” ujarnya.
(DES)