IDXChannel - Bank Mandiri menargetkan menjadi bank pertama di Indonesia yang memiliki Digital Carbon Tracking. Ini seiring dengan komitmen perusahaan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dari aktivitas operasional pada 2030 mendatang.
"Kami telah berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission dari aktivitas operasional pada 2030, yang tentunya melibatkan peran aktif seluruh Mandirian dengan memiliki green business mindset, sehingga apapun aktivitas bisnis dan operasional yang kita lakukan akan mendukung tercapainya komitmen kita bersama," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam acara Mandiri ESG Festival, Rabu (12/7/2023).
Dia mengatakan, melanjutkan praktik operasional rendah karbon, maka pada Mandiri ESG Festival ini, pihaknya akan meluncurkan beberapa produk inovatif yang mendukung NZE Operasional 2030, yaitu menjadi Bank pertama di Indonesia yang memiliki Digital Carbon Tracking yang mampu menghitung karbon operasional dari 2.348 cabang dan lebih dari 38 ribu perjalanan dinas Mandirian.
Selain itu, menjadi bank pertama di Indonesia yang menerbitkan Recycled-PVC prepaid dan debit card dan peluncuran cardless credit card, melaksanakan inisiatif Carbon Insetting restorasi lahan dengan metode Natural Based Solution, Serta berkolaborasi dengan Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance menciptakan ekosistem transportasi bersih melalui fitur khusus EV di Livin’ Sukha.
Darmawan menambahkan, Bank Mandiri juga telah menyusun roadmap keberlanjutan dengan aspirasi menjadi Indonesia’s Sustainability Champion for Better Future” melalui 3 pilar strategi, yaitu:
Pertama, Sustainable Banking. Pada pilar ini, Bank Mandiri berkomitmen untuk Lead Indonesia’s Transition to Low Carbon Economy. Hingga Maret 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan Sustainable Portofolio sebesar Rp232 triliun atau 25 persen dari total kredit (bank only) dengan penyaluran green financing sebesar Rp109 triliun.
"Hal ini memperkuat posisi kami sebagai market leader dalam green financing dengan share sebesar 32 persen dari Top 5 Banks. Pada Social Portfolio, kami berkontribusi atas pembiayaan kepada UMKM sebesar Rp123 triliun," ujarnya.
Untuk dapat mendorong nasabah melakukan transisi bisnis yang ramah lingkungan, Bank Mandiri juga menyalurkan Sustainability-Linked Loan. Sementara dalam hal penghimpunan dana, Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond sebesar 300 juta dolar AS dan ESG Repo sebesar 500 juta dolar AS.
Pada tahun ini, Bank Mandiri juga telah menerbitkan Green Bond Tahap I sebesar Rp5 triliun, yang merupakan bagian dari rencana penawaran umum berkelanjutan dengan target dana sebesar Rp10 triliun. Green Bond yang diterbitkan pada Juni 2023 tersebut oversubscribed sebanyak 3,74 kali.
Pilar kedua, Sustainable Operation. Pada pilar ini, Bank Mandiri menargetkan NZE Operasional pada 2030. Aksi nyata Bank Mandiri mendukung operasional rendah karbon melalui beberapa inisiatif, yaitu pemanfaatan 122 EV/Hybrid sebagai kendaraan Operasional, 241 smart branch yang full LED Light, instalasi 556 solar panel dan reverse osmosis di 3 gedung, hingga restorasi lahan.
"Bank Mandiri juga mengoptimalisasi digital platform dengan customer-based yang luas, yaitu 17,5 juta pengguna Livin’ dan 100 ribu perusahaan Korporasi yang terdaftar di Kopra," ujarnya.
Pilar ketiga, Sustainability Beyond Banking. Pada pilar ini, Bank Mandiri menargetkan menjadi Catalyzing for Social Impact to achieve SDG. Aksi yang Bank Mandiri lakukan adalah dengan berbagai inisiatif inklusi keuangan termasuk branchless agent, penyaluran KUR khususnya ke petani dan nelayan, hingga mencetak digipreneur dari pekerja migran Indonesia, wirausaha muda dan perempuan atau ibu rumah tangga.
"Aksi nyata yang telah kami lakukan selama ini, juga telah diapresiasi sebagai The Best Indonesia’s ESG Impact dan
The Best Indonesia’s Sustainable Bank oleh Finance Asia pada Juni 2023," tuturnya. (RNA)