"Biasanya kalau di tempat pariwisata, saya jual sampai Rp50 ribu per pasang. Kalau di tempat biasa, ya sekitar Rp35 ribu sampai Rp40 ribu. Dengan begitu kan reseller masih bisa jual di harga segitu juga. Jadi masih ada untung. Jualan saya lancar, mereka (reseller) juga lancar," urai Lukman.
Saat ini, Lukman mengeklaim telah memiliki sedikitnya 15 reseller yang secara rutin mampu menjual secara rata-rata sekitar 20 hingga 40 pasang souvenir ondel-ondel setiap bulannya.
Jika dengan menghitung asumsi terendah saja, yaitu penjualan sekitar 20 pasang per bulan, dan dengan harga jual Rp25 ribu per pasang, maka Lukman bisa mengantongi omzet sekitar Rp500 ribu per bulan dari satu reseller saja.
Itu artinya, dengan jumlah reseller sebanyak 15 sejauh ini, maka dalam sebulan Lukman bisa mengantongi omzet sampai Rp7,5 juta. Besaran nominal ini masih juga belum menghitung pemasukan dari penjualan Lukman lewat berbagai festival kebudayaan yang diikuti.
KUR BRI
Dengan omzet yang sudah setinggi itu, maka tak heran bila Lukman kemudian banyak dilirik oleh lembaga perbankan untuk digandeng sebagai nasabah pinjaman modal usaha.