Ia juga menjelaskan bahwa dengan implementasi PSAK 117 akan menjadi katalis positif lain juga sudah ‘settle’ karena akan mengikuti standard global yang lebih transparan dan mencerminkan kinerja yang apa adanya. Selain itu dengan standard baru ini investor juga bisa lebih apple to apple dalam membandingkan kinerja emiten asuransi.
Di tengah penerapan PSAK baru, dia melihat investor tidak perlu terlalu mencemaskan volatilitas laba yang sifatnya kemungkinan jangka pendek. Ia bahkan menyarankan untuk memantau emiten-emiten yang superior dari sisi marjin laba dan memiliki valuasi atraktif.
Salah satu perusahaan asuransi umum yang menurut Ryan Santoso atraktif adalah PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk / Tugu Insurance (TUGU). Selain dari sisi posisi anak usaha Pertamina yang masuk market leader asuransi umum dan memiliki nilai kapitalisasi pasar yang terbesar, Ia melihat TUGU memenuhi kriteria saham yang atraktif.
“Marjin laba bersih semester I 2025 mencapai 41 persen dibandingkan peers listed yang juga sudah gunakan PSAK 117 marjin laba bersihnya di kisaran 35-38 persen," tutur dia.
Dari sisi valuasi saham TUGU juga termasuk murah. Rasio Price to Book Value (PBV) TUGU saat ini berada di 0,3x dan rasio Price to Earnings (PER) masih di bawah 10x.