"Sementara itu, pertumbuhan giro rupiah menunjukkan peningkatan, dari 28,0% (yoy) pada April 2022 menjadi 32,6% (yoy) pada Mei 2022," sebut dia.
Di sisi lain, dana float uang elektronik sebesar Rp9,8 triliun, tumbuh 23,0% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (29,3%, yoy). Pangsa dana float (saldo) uang elektronik terhadap M1 pada
posisi laporan sebesar 0,2%. Uang kuasi, dengan pangsa 42,7% dari M2, tercatat Rp3.356,2 triliun pada Mei 2022, atau tumbuh 4,6% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya (5,0%, yoy).
Menurut Erwin, perlambatan uang kuasi
terutama disebabkan oleh komponen simpanan berjangka dan tabungan lainnya, masing-masing menjadi sebesar -0,03% (yoy) dan 18,3% (yoy).
Kontraksi pertumbuhan simpanan berjangka sejalan dengan perkembangan suku bunga yang ditawarkan. Sementara itu, giro valas tercatat tumbuh meningkat
menjadi 27,4% (yoy).
(SAN)