Kolaborasi tidak hanya mendukung pertumbuhan penyaluran pendanaan, tetapi juga pertumbuhan pendapatan non-bunga, serta mendukung strategi manajemen likuiditas. Pendapatan non-bunga pada semester I-2024 menyentuh Rp114 miliar atau meningkat 62 persen dibandingkan periode yang sama 2023.
Pada akhir Juni 2024, rasio pinjaman bermasalah atau non-performing loan (NPL) secara gross terhadap keseluruhan pinjaman berada di tingkat 3,5 persen, turun dari kondisi satu tahun sebelumnya sebesar 3,8 persen.
Sebagai bentuk kehati-hatian, pada enam bulan pertama 2024 Bank Sampoerna telah membebankan penyisihan penurunan nilai kredit sebesar Rp139 miliar, meningkat 11 persen dari penyisihan yang dilakukan pada periode yang sama di 2023.
"Bank pun memiliki fundamental finansial yang sangat baik dengan tingkat kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 27 persen, jauh melampaui tingkat yang dipersyaratkan regulator, dan tingkat rasio pinjaman terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) yang sesuai strategi Bank sebesar 86 persen," kata Henky.
(NIA DEVIYANA)