"Memang pertumbuhan dari segi industri dan juga permintaan dan ekonomi di lapis yang dilayani oleh kelompok UMKM sampai belakangan ini memang lebih rendah daripada rata-rata. Tapi kita sudah mulai melihat adanya pemulihan di sektor riil yang terkait dengan pembiayaan UMKM itu sendiri. Kita harapkan bisa membaiknya," kata Mahendra.
Kedua, Mahendra menyoroti bahwa sisa kredit macet yang masih tercatat di bank-bank BUMN (Himbara) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) menjadi hambatan bagi perbankan untuk kembali melakukan ekspansi pembiayaan ke sektor UMKM.
"Kedua, tadi ada elemen yang masih tersisa terkait dengan kondisi kinerja dari pembiayaan yang ada di berbagai bank, utamanya Himbara maupun BPD. Ini yang perlu dipulihkan dengan antara lain langkah melalui hapus buku, hapus tagih dari mereka yang masih ada dalam catatan di perbankan," katanya.
(kunthi fahmar sandy)