sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp6.274 Triliun

Banking editor Anggie Ariesta
03/11/2022 20:31 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit perbankan pada September 2022 masih tetap tumbuh tinggi.
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp6.274 Triliun. (Foto: MNC Media).
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp6.274 Triliun. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit perbankan pada September 2022 masih tetap tumbuh tinggi. Kredit perbankan di periode tersebut tumbuh 11%.  

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, kredit perbankan per September 2022 menjadi 11% secara year-on-year (yoy). Utamanya ditopang oleh kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 12,26% secara yoy.

"Secara month-to-month kredit perbankan naik sebesar Rp95,45 triliun menjadi Rp6.274,9 triliun," ujar Dian dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober secara virtual di Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Dana pihak ketiga (DPK) pada September 2022 tercatat tumbuh 6,77% yoy menjadi sebesar Rp7.647 triliun dengan laju pertumbuhan melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 7,77% yoy yang utamanya didorong perlambatan oleh deposito.

Selain itu, likuiditas industri perbankan pada September 2022 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuiditas yang tetap terjaga.

Sementara rasio alat likuid (AL) terhadap non core deposit (NCD) dan alat likuid/Dana Pihak Ketiga (DPK) masing-masing sebesar 121% dan 62% pada Agustus 2022, dibanding 118,01% dan 27,3% di periode yang sama tahun lalu. Menjadikannya 26,52% jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Risiko kredit juga melanjutkan penurunan dengan rasio NPL perbankan sebesar 0,77% dan NPL gross sebesar 0,28%.

Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp23,81 triliun menjadi sebesar Rp519,64 triliun dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 2,63 juta nasabah yang sebelumnya berjumlah 2,75 juta nasabah.

Sementara posisi devisa neto September 2022 tercatat sebesar 1,32% di bawah threshold 20%. Capital adequacy ratio industri perbankan pada September 2022 tercatat meningkat menjadi 25,2% dari posisi Agustus 2022 yang sebesar 25,07%.

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement