"Tentu kita berharap hal itu (deflasi dan menurunnya kelas menengah) tidak akan terjadi dampak signifikan. Kita malah berharap kinerja dan pertumbuhan sektor jasa keuangan maupun perekonomian secara umum dapat tetap terjaga baik," kata Mahendra.
"Di lain sisi, pemerintah dalam hal ini kami di OJK terus melakukan berbagai langkah untuk terus mengantisipasi kemungkinan dampak-dampak yang kurang baik," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia terus mengalami deflasi empat bulan beruntun di 2024. Bencana ini dimulai pada Mei 2024 sebesar 0,03 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Deflasi semakin dalam di Juni 2024 sebesar 0,08 persen dan tak lebih baik pada Juli 2024 yang menembus 0,18 persen. BPS mencatat deflasi baru mereda pada Agustus 2024, yakni kembali ke level 0,03 persen secara bulanan.
Pada saat yang bersamaan, kelas menengah turun tajam sebanyak 9,48 juta orang sejak 2019. BPS mencatat kelompok ini tersisa 47,85 juta orang atau 17,13 persen pada 2024.
(Dhera Arizona)