Lebih lanjut katanya, berbeda dengan The Fed, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris dihadapkan pada dilema pertumbuhan ekonomi yang rendah dan inflasi yang masih tinggi di Kawasan Eropa.
"Namun pasar berekspektasi, baik Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris akan memilih menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masing-masing," paparnya.
Di perekonomian domestik, sambung Mahendra, inflasi inti mengalami peningkatan yang mengindikasikan pemulihan permintaan selama periode pemilu dan ramadan. Sektor manufaktur juga mengalami peningkatan kinerja didorong oleh kenaikan volume pesanan dan produksi baru.
"Penguatan tersebut terefleksi dari peningkatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2024 sebesar 5,11 persen (yoy) dibanding kuartal IV-2023 yang sebesar 5,04 persen," ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama ini didorong pertumbuhan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga dan konsumsi pemerintah.
"Ke depan, perlu dicermati normalisasi pertumbuhan ekonomi seiring telah berakhirnya periode pemilu dan ramadan, dan di tengah berlanjutnya normalisasi harga komoditas yang menekan pertumbuhan ekspor," tandas Mahendra.
(FAY)