IDXChannel - Bank-bank di China tetap mempertahankan suku bunga pinjaman referensi mereka meskipun tekanan terhadap bank sentral untuk melonggarkan kebijakannya semakin meningkat di tengah perlambatan pemulihan ekonomi.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (22/5/2023), bank-bank mempertahankan suku bunga pinjaman untuk tenor 1 dan 5 tahun, sesuai dengan prediksi mayoritas ahli ekonomi. Suku bunga acuan People's Bank of China (PBOC) dipertahankan stabil minggu lalu.
Data aktivitas ekonomi baru-baru ini menunjukkan pemulihan di China mulai melambat, mendorong para analis untuk mendesak lebih banyak tindakan kebijakan.
Produksi industri, penjualan ritel dan investasi semuanya tumbuh dalam kecepatan yang jauh lebih lambat dari yang diharapkan pada April, sementara inflasi melemah mendekati nol dan impor merosot.
Ekspansi kredit juga lebih buruk daripada yang diharapkan.
“Masih perlu untuk memangkas suku bunga dan rasio cadangan wajib dalam tahun ini," kata Bruce Pang, kepala ekonom untuk wilayah China di Jones Lang LaSalle Inc.
PBOC terakhir kali memangkas rasio cadangan wajib, jumlah uang tunai yang harus disimpan oleh bank-bank sebagai cadangan, pada Maret, menurunkannya sebesar 25 basis poin. Suku bunga acuan PBOC tidak berubah sejak Agustus.
Para ekonom Goldman Sachs Group Inc. Memperkirakan potensi penurunan rasio cadangan sebesar 25 basis poin pada Juni akan mendorong sentimen pasar dan mendukung pertumbuhan kredit karena permintaan likuiditas biasanya meningkat di akhir kuartal.
Namun stimulus moneter sepertinya tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat, menurut ekonom Goldmans. PBOC masih berfokus pada pembatasan risiko keuangan seperti yang disoroti oleh laporan stabilitas keuangan tahunannya yang diterbitkan pekan lalu.