Kondisi ini ditakutkan menyebabkan kerugian yang tidak perlu bagi rumah tangga dan bisnis.
Namun, pelonggaran kenaikan suku bunga bisa menjadi lebih buruk, menyebabkan berlanjutnya biaya hidup dan biaya input yang tinggi.
Bahkan, pelonggaran kebijakan moneter ini juga berpotensi pengetatan moneter yang lebih tajam di kemudian hari untuk memulihkan stabilitas harga.
Meski demikian, menurut analisis makro global Trading Economics dan ekspektasi analis, suku bunga di Indonesia diproyeksikan mencapai 6,25% pada akhir kuartal tahun ini. Dalam jangka panjang, suku Bunga BI diproyeksikan menjadi tren sekitar 4,75% pada 2024.
Sementara Mandiri Sekuritas memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga acuan ke level 6% hingga akhir tahun 2023.