Dia menegaskan, emas menjadi instrumen investasi yang tahan terhadap inflasi dan safe haven. Untuk itu, perseroan semakin masif menggarap potensial market yang cocok dengan model bisnis bank emas karena emas bisa dimiliki oleh seluruh segmen nasabah.
Pada 26 Februari lalu, BSI telah mendapatkan izin pelaksanaan bank emas yang menjadi new game changer untuk bisnis perseroan tahun ini. Izin bank emas mencakup penitipan emas dan perdagangan emas.
“BSI telah memiliki izin sebagai bank emas sehingga memungkinkan nasabah melakukan pembelian emas dengan harga yang terjangkau dan aman karena disimpan secara digital dan bisa ditarik menjadi emas batangan dengan cara yang mudah,” ujarnya.
Dalam enam bulan terakhir harga emas naik sekitar 22 persen dari Rp1,45 juta ke Rp1,77 juta per gram. Kondisi ini juga berpengaruh kepada pertumbuhan bisnis emas BSI khususnya penjualan emas melalui platform digital BYOND.
(kunthi fahmar sandy)