"Kami juga berharap solusi seperti ini terus berkembang untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah 3T,” ujar Elisa.
Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, menjelaskan pihaknya terus berkomitmen dalam mendekatkan layanan Pindar kepada masyarakat di berbagai daerah, khususnya Indonesia Timur. Salah satunya dengan menggelar acara FLD tersebut.
"FLD hadir sebagai bentuk komitmen kami untuk mendekatkan layanan pendanaan digital berbasis teknologi atau Pindar kepada masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang lebih merata serta membuka akses pembiayaan yang lebih luas dan aman bagi pelaku UMKM,” kata Entjik.
Selain memperkenalkan layanan fintech lending, FLD 2025 juga menaruh perhatian besar pada edukasi keuangan. Lewat program AFPI Goes to Campus yang bekerja sama dengan Universitas Victory Sorong, sebanyak 150 mahasiswa mendapat pembekalan terkait pengelolaan keuangan produktif dan pentingnya membedakan layanan fintech resmi dan ilegal.
Entjik berharap FLD 2025 menjadi ruang kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan pemerintah daerah dalam memperluas pemanfaatan layanan keuangan digital yang bertanggung jawab dan produktif.
“Kami ingin FLD terus menjadi wadah untuk memperkuat literasi finansial dan mendorong pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)