Pertumbuhan penyaluran kredit BJTM membuat loan to deposit ratio (LDR) tumbuh menjadi 59,54% dari sebelumnya sebesar 45,88%. Penyaluran kredit BJTM juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, di mana rasio loan at risk (LAR) melandai ke level 5,77% dari sebelumnya 6,86%.
Kemudian, rasio non performing loan (NPL) gross BJTM juga mengalami penurunan ke level 2,80% pada semester I 2023, berbanding dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,12%.
“Penurunan rasio NPL dan LAR ini menunjukkan bahwa kualitas kredit perseroan menjadi semakin sehat, serta menjadi tanda adanya pemulihan di beberapa sektor ekonomi,” ujar Busrul.
Busrul melanjutkan, perseroan telah back to basic sebagai salah satu lembaga intermediasi yang dipercaya di Jawa Timur khususnya, serta berusaha untuk terus menjadi salah satu motor penggerak perekonomian regional, melalui penyaluran kredit di sektor produktif dan konsumtif yang komposisinya semakin berimbang.
(FAY)