Penyaluran PEN Tahap II Bank BJB Capai Rp4,3 Triliun

IDXChannel - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) telah menyalurkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp4,3 triliun hingga Juli 2021. Penyaluran dana tersebut merupakan periode kedua sejak Februari 2021 lalu.
Menurut Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, pada tahun 2021, Bank BJB kembali mendapatkan kepercayaan untuk menyalurkan dana PEN oleh pemerintah. Besaran dana yang dipinjamkan yaitu Rp2,5 triliun. Pada periode kedua ini, bank bjb telah melakukan penyaluran dana senilai Rp4,3 triliun. Atau hampir dua kali lipat dari dana yang dipinjamkan. Dana PEN tersebut telah disalurkan seluruhnya pada 2 Juli 2021.
"Dana PEN tersebut telah dialokasikan terhadap sejumlah sektor produktif padat karya. Ini menjadi strategi kami untuk membantu pemulihan ekonomi khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten," kata Yuddy pada Diskusi Peran Perbankan Mempercepat Pemulihan Ekonomi yang digelar daring., Kamis (8/7/2021).
Menurut dia, untuk kedua kalinya Bank BJB dipercaya pemerintah sebagai penyalur dana stimulus ekonomi dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Terdapat dua gelombang penyaluran PEN pada 2020-2021 dengan nilai masing-masing Rp2,5 Triliun per-periode.
"Di periode pertama tahun 2020, bank bjb selesai menyalurkan dana PEN dalam kurun waktu 2 bulan sebesar Rp5,3 Triliun. Dana telah disalurkan seluruhnya hingga 18 Oktober 2020," ungkap Yuddy.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kinerja pembiayaan Bank BJB juga terus meningkat. Sampai dengan Mei 2021 penyaluran kredit bank bjb mampu tumbuh 7,3% didorong segmen konsumer, UMKM, komersial korporasi dan KPR yang tumbuh positif dengan NPL terjaga sehingga turut membantu pemulihan ekonomi baik dari sektor produktif maupun konsumsi.
Dukung Work From Bali, Ridwan Kamil dan Direksi Bank BJB Sambangi Warung Tamara Blezynski
Di sisi lain, perseroan juga terus melakukan upgrade dan penyesuaian layanan digital untuk mengakomodir kebutuhan nasabah. kini, bank bjb telah memiliki platform digital baik untuk transaksi perbankan, belanja, pengajuan kredit sampai dengan pembinaan bagi para pelaku UMKM.
"Aplikasi bjb Digi sebagai platform utama bank bjb dalam layanan digital banking juga penggunaannya dalam kurun waktu 6 bulan saja meningkat signifikan yakni sebesar 121,2% bila dibandingkan dengan Desember 2020," jelas dia.
Selain itu, dia mengatakan, ekosistem pembayaran melalui QRIS bank bjb juga meningkat secara eksponensial, hingga mencapai 20 kali lipat bila dibandingkan dengan Desember 2020. Hal tersebut sekaligus juga berdampak positif pada pertumbuhan fee based income bank bjb.
Transaksi digital juga harus dibarengi dengan cyber security yang mumpuni untuk menjamin keamanan masyarakat selama bertransaksi. Untuk itu, Yuddy mengatakan, saat ini pihak internal bank bjb telah mengembangkan fraud management system.
“Hal ini adalah salah satu langkah untuk memitigasi risiko yang ada seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi perbankan," imbuh Yuddy. (TIA)