Apalagi, terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) akan membawa perubahan signifikan pada kebijakan energi global. Khususnya, di sektor pertambangan dan energi.
Sebab, Trump cenderung mendukung sektor energi fosil dan komoditas. Hal ini berbeda dengan pendekatan pemerintahan Biden sebelumnya.
"Dengan kembali terpilihnya Trump, kalau kita lihat secara historis ketika beliau memerintah di 2016 sampai 2020, itu sokongannya terhadap sektor pertambangan, minyak, gas, itu cukup kuat. Berbeda dengan pemerintahan Biden yang kemarin," kata David.
(NIA DEVIYANA)