“UMKM merupakan bagian integral dari bisnis kami. Melalui berbagai inisiatif yang kami jalankan, kami berharap dapat terus memberikan nilai tambah bagi nasabah, serta menciptakan dampak positif bagi sektor UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional,” kata Ali.
Selain tantangan di sisi kredit, faktor kunci dukungan terhadap pelaku UMKM lainnya yaitu menjaga arus kas yang sehat. Berbekal sinergi dan penerapan digitalisasi di berbagai layanan, Bank Sampoerna berkomitmen untuk memperkuat arus kas sekaligus mendorong keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.
Dari sisi pendanaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Sampoerna tercatat sebesar Rp13 triliun. Hal tersebut didominasi oleh dana deposito dari nasabah yang mencapai Rp10,5 triliun.
Akumulasi DPK tersebut juga dipengaruhi oleh komposisi CASA di akhir kuartal III-2025 yang sebesar 19,2 persen atau meningkat 4,8 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Henky menegaskan, penyaluran kredit dan penghimpunan DPK yang seimbang turut menjaga rasio Loan to Deposit Ratio (LDR).