sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pesan Nasabah Disabilitas PNM Mekaar: Kekurangan Bukan Berarti Tidak Bahagia

Banking editor Febrina Ratna
06/12/2023 22:49 WIB
Memperingati Hari Disabilitas Sedunia, nasabah disabilitas PNM Mekaar dari Aceh, Evi Riskiyana (31 Tahun), punya pesan luar biasa bagi masyarakat Indonesia.
Pesan Nasabah Disabilitas PNM Mekaar: Kekurangan Bukan Berarti Tidak Bahagia. (Foto: MNC Media)
Pesan Nasabah Disabilitas PNM Mekaar: Kekurangan Bukan Berarti Tidak Bahagia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Memperingati Hari Disabilitas Sedunia yang jatuh pada 3 Desember 2023, nasabah disabilitas PNM Mekaar dari Aceh, Evi Riskiyana (31 Tahun), punya pesan luar biasa bagi seluruh masyarakat Indonesia, mewakili teman-teman disabilitas lainnya.

Memulai perjalanan hidup yang tidak selamanya mulus, Evi tidak pantang menyerah. Terlahir dengan kondisi tubuh yang dapat dikatakan berbeda dengan yang lain, tidak menghentikan Evi untuk selalu berprestasi.

Ia berhasil mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Perpanas) yang merupakan kompetisi beberapa cabang olahraga bagi atlet penyandang disabilitas. Bergabung dengan PNM Mekaar juga mendorong usahanya dalam berdagang Mie Aceh. Usahanya ini membawa berkah rezeki untuk membantu perekonomian keluarganya.

“Banyak orang di lingkungan saya yang mem-bully pada awalnya, kebanyakan dari mereka memandang aneh kok saya punya keterbatasan tapi berprestasi sampai bisa ajak ibu pergi ke luar kota dari uang hasil jerih payah sendiri,” ungkap Evi.

Banyaknya tekanan sosial dari berbagai arah justru membentuk pribadinya semakin kuat. Baginya, punya keterbatasan bukan berarti lemah. Jika ia diam saja dan menerima perlakuan yang kurang baik, itu semakin memperlihatkan bahwa dirinya lemah.

Tidak cuma bicara soal upayanya menghadapi lingkungan yang kurang mendukung, saat ditemui di Aceh pada 22 November 2023 lalu, dirinya berkesempatan untuk menemui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang. Evi menyampaikan pandangannya yang cukup kritis soal komunitas disabilitas.

“Sebetulnya tidak semua orang paham apa yang kami butuhkan dan semangat kami untuk tetap hidup karena sudah dipandang sebelah mata, tetapi kita ini kuat dan tidak harus dianggap lemah,” ujarnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement