Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Jakarta Agus Haryoto Widodo menyadari tidak cukup hanya bertahan, melainkan diperlukan transformasi dimulai dari perubahan identitas. Hal itu untuk menatap masa depan yang kuat, adaptif serta profesional.
"Kami menyadari sepenuhnya untuk tetap relevan, kami tidak cukup hanya bertahan, kami harus bertransformasi dan transformasi itu dimulai dari identitas kami. Inilah latar belakang dari keputusan kami untuk melakukan rebranding sebagai simbol bahwa Bank DKI siap menatap masa depan dengan cara baru, cara yang lebih kuat, adaptif dan profesional," ujar Agus.
Agus mengatakan, tranformasi digital dilakukan untuk meningkatkan produktivitas bisnis, penguatan manajemen risiko hingga modernisasi infrastruktur IT serta keamanan siber.
"Rebranding ini bukan berdiri sendiri, ini adalah bagian dari langkah berkelanjutan yang saat ini sedang kami jalankan, yaitu transformasi digital untuk menghadirkan layanan berbasis ekosistem, perbaikan proses bisnis untuk peningkatan produktivitas bisnis, kualitas kredit dan dana murah, penguatan manajemen risiko dan tata kelola, modernisasi infrastruktur IT dan keamanan cyber, serta penguatan budaya kerja berbasis nilai epik yaitu excellent, professionalism, integrity, customer focus dan juga collaboration (EPICC)," kata dia.
(Dhera Arizona)