Lalu, aset asuransi jiwa dan asuransi umum diprediksi tumbuh sebesar 5% hingga 7%. Aset dana pensiun juga diproyeksikan tumbuh dengan angka yang sama, yakni sebesar 5-7%.
Di sisi lain, di tengah capaian dan prakiraan yang ditetapkan, Mahendra menyebut bahwa ruang pertumbuhan sektor jasa keuangan masih sangat besar. Ia pun memaparkan potensi pertumbuhan sektor jasa keuangan yang harus dicapai ke depannya antara lain, rasio kontribusi sektor keuangan terhadap produk domestik bruto (PDB) yang masih rendah.
Kontribusi kapitalisasi pasar saham, outstanding obligasi dan sukuk korporasi, penetrasi asuransi dan persentase aset dana pensiun terhadap PDB, masih rendahnya jumlah investor, serta tingkat literasi dan inklusi keuangan yang masih harus ditingkatkan.
“Optimalisasi potensi sektor keuangan ini menjadi salah satu jawaban, agar kita dapat menghindari risiko terjadinya middle income trap country yang menghambat pertumbuhan negara berkembang menuju negara maju,” tandasnya.
(SLF)