sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Purbaya soal Kucuran Dana Rp200 Triliun ke Enam Bank: Kalau Kurang, Tambah Lagi

Banking editor Anggie Ariesta
11/09/2025 19:17 WIB
Jika jumlah tersebut dirasa kurang efektif, dia siap untuk menambahnya.
Purbaya soal Kucuran Dana Rp200 Triliun ke Enam Bank: Kalau Kurang, Tambah Lagi. (Foto iNews Media Group)
Purbaya soal Kucuran Dana Rp200 Triliun ke Enam Bank: Kalau Kurang, Tambah Lagi. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, suntikan dana sebesar Rp200 triliun ke enam bank nasional adalah langkah awal untuk mendorong perekonomian. Jika jumlah tersebut dirasa kurang efektif, dia siap untuk menambahnya.

Purbaya menegaskan, keputusan untuk mengguyur Rp200 triliun didasarkan pada jumlah uang pemerintah yang saat ini berada di Bank Indonesia (BI), yaitu Rp440 triliun.

“Karena uang saya sekarang ada di BI ada Rp440 triliun. Saya kurangi separuh, itu aja. Daripada nongkrong aja. Tapi nanti kalau kurang kita bisa tambah lagi, kan uang kita tambah terus kan, masuk ada pajak segala macem masuk lagi ke sistem," kata Purbaya kepada awak media di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Purbaya menekankan pentingnya menjaga agar sistem perekonomian tidak 'kering' saat pemerintah menerbitkan obligasi atau menarik pajak.

Lebih lanjut, Purbaya juga menegaskan dirinya telah meminta perbankan untuk tidak menggunakan dana tersebut untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) atau Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI).

Menurutnya, peruntukan dana sepenuhnya diserahkan kepada bank, yang terpenting adalah likuiditas mengalir ke sistem.

"Suka-suka bank. Yang penting kan kita likuiditas masuk ke sistem," katanya.

Purbaya mengaku percaya injeksi dana ini akan memaksa bank-bank untuk menyalurkan kredit. Sebab, bank akan berpikir lebih keras untuk mencari proyek-proyek yang menguntungkan guna menghindari kerugian.

Dengan cara ini, Purbaya yakin uang akan menyebar di sistem ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kredit lebih cepat.

Meskipun belum ada hitungan pasti mengenai dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan kredit, Purbaya mengatakan bahwa ini adalah percobaan pertama.

"Taruh segitu dulu dan kita lihat dalam waktu seminggu, dua minggu, tiga minggu, seperti apa dampaknya ke ekonomi. Kalau kurang, tambah lagi," katanya.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement