"Pekan ini terdapat rilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) meliputi data inflasi dan kinerja
konsumsi," ujarnya, Jakarta, Selasa (24/9).
Sejauh ini, hasil konsensus para analis dan pelaku pasar yang dihimpun oleh Bloomberg, memperkirakan kinerja konsumsi pribadi AS akan naik 2,9 persen pada kuartal II-2024.
Dari China, People's Bank of China (PBoC) secara tak terduga menurunkan suku bunga repo 14 hari sebesar 10 basis poin menjadi 1,85 persen.
"PBoC juga menyuntikkan likuiditas sebesar CNY74,5 miliar ke dalam sistem perbankan. Selain itu, PBoC memompa CNY160,1 miliar melalui reverse repo tujuh hari, mempertahankan suku bunga tidak berubah pada 1,7 persen," katanya.
Dari domestik, Bank Indonesia juga menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6 persen seiring dengan strategi moneter BI yang pro-market sejalan dengan risiko global khususnya dari nilai tukar Rupiah yang melemah, serta laju inflasi domestik yang terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen.
"Selain itu, BI juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan terus mencermati ruang untuk menurunkan suku bunga acuannya ke depannya," menurut riset tersebut.