Bank Bengkulu diketahui membukukan kinerja keuangan positif sepanjang tahun 2023 lalu, dengan total aset tumbuh 4,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp9 triliun, dari tahun sebelumnya senilai Rp8,7 triliun.
Sedangkan perolehan laba bersih perusahaan secara unaudited tercatat mencapai Rp82,95 miliar. Di lain pihak, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun meningkat 1,45 persen menjadi Rp7 triliun, dari periode 2022 yang berada di angka Rp6,95 triliun.
Performa kinerja Bank Bengkulu pada 2023 dicerminkan juga dengan nilai rasio ROA (Return on Asset) sebesar 1,27 persen, nilai rasio ROE (Return On Equity) sebesar 6,79 persen, dan nilai rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) menguat sebesar 26,46 persen.
Hal ini terjadi seiring dengan penguatan permodalan industri perbankan, khususnya Bank Bengkulu, yang per 31 Desember 2023 total modal intinya sebesar Rp1,26 triliun.
Dengan terpilihnya direksi baru yang definitif, menurut Yuddy, diharapkan menjadi langkah awal yang monumental dalam mewujudkan mimpi besar sinergi BPD untuk memperkuat stabilitas sistem perbankan Indonesia, serta peningkatan eksistensi BPD sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
"Dengan sokongan BJBR, BPD yang bergabung dengan KUB tentu akan terdampak positif dalam mengakselerasi kualitas layanan, serta dapat lebih efisien mengenai pengeluaran capital expense melalui penggunaan bersama atas berbagai pengembangan infrastruktur yang telah bank bjb lakukan," tutur Yuddy.