"Sebagian besar kredit restrukturisasi tersebut exit kepada bucket normal, adapun yg berpotensi NPL karena kemampuan yg tidak kembali pulih hanya 1,9 persen dari total restrukturisasi Covid-19, " jelas dia.
Loan at risk bank bjb, lanjut dia, pun terus menurun dibandingkan pada saat puncak pandemi di 2020. Dimana saat ini per september 2022 LAR bank bjb di level 6,4 persen dari tahun lalu 7,7 persen. Sedangkan NPL saat ini 1,1 persen dari tahun sebelumnya 1,4 persen.
"Perpanjangan ini mudah-mudahan dapat memberikan waktu yang lebih panjang bagi sektor yang terdampak lebih dalam, sehingga tidak memberikan tekanan yang terlalu berat pada perbankan, sekaligus menjaga momentum pemulihan ekonomi yang saat ini sedang gencar dilakukan,” tutupYuddy. (RRD)