IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperpanjangan program restrukturisasi pembiayaan perbankan hingga 2024. Perpanjangan program restrukturisasi ini dinilai beragam oleh perbankan.
Menanggapi perpanjangan restrukturisasi perbankan, Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, bank bjb mengapresiasi langkah yang diambil OJK dalam memperpanjang restrukturisasi kredit secara targeted sampai 2024. Manajemen bank bjb menganggap, setiap sektor memiliki periode pemulihan berbeda.
"Ini karena periode pemulihan debitur ada yg cepat ada juga yang terdampak hebat sehingga butuh waktu lebih lama untuk pulih," jelas Yuddy, Selasa (29/11/2022).
Diketahui, program restrukturisasi dilakukan pemerintah sejak pandemi melanda. Program ini dimaksudkan memberi kelulusan bagi debitur untuk mencicil dengan nilai nilai lebih ringan, melalui perpanjang kredit. Restrukturisasi kredit telah dimulai sejak 2020 lalu.
Lebih lanjut Yuddy mengatakan, saat ini portofolio kredit restrukturisasi bank bjb karena dampak pandemi Covid-19 sebesar 1,5 persen dari total kredit. Nilai ini terus menurun secara gradual dari sebelumnya mencapai tertinggi sekitar 3 persen saat pandemi.
"Sebagian besar kredit restrukturisasi tersebut exit kepada bucket normal, adapun yg berpotensi NPL karena kemampuan yg tidak kembali pulih hanya 1,9 persen dari total restrukturisasi Covid-19, " jelas dia.
Loan at risk bank bjb, lanjut dia, pun terus menurun dibandingkan pada saat puncak pandemi di 2020. Dimana saat ini per september 2022 LAR bank bjb di level 6,4 persen dari tahun lalu 7,7 persen. Sedangkan NPL saat ini 1,1 persen dari tahun sebelumnya 1,4 persen.
"Perpanjangan ini mudah-mudahan dapat memberikan waktu yang lebih panjang bagi sektor yang terdampak lebih dalam, sehingga tidak memberikan tekanan yang terlalu berat pada perbankan, sekaligus menjaga momentum pemulihan ekonomi yang saat ini sedang gencar dilakukan,” tutupYuddy. (RRD)