Secara keseluruhan, inflasi Indonesia selama 2023 menunjukkan tren penurunan dan mampu dijaga dalam kisaran target BI. Memasuki 2024, ada dua perubahan utama dalam aspek inflasi domestik.
Pertama, pengukuran Indeks Harga Konsumen akan menggunakan basis baru tahun 2022 dengan beberapa perubahan, termasuk perluasan cakupan dari 90 ke 150 daerah, pembaruan bobot komponen harga, tambahan perhitungan yang memasukan aktivitas ekonomi digital, dan penyesuaian pola konsumsi pasca pandemi Covid-19. Kedua, BI akan menyesuaikan kisaran target inflasi dari 2%-4% ke 2,5%-3,5%.
"Menimbang capaian di 2023, kami optimis Pemerintah dan BI memiliki kapasitas yang cukup untuk mencapai target inflasi tahun 2024," jelas Riefky.
Kedua, dalam beberapa pekan terakhir, terdapat arus modal masuk ke Indonesia. Hingga pekan kedua Januari, akumulasi arus modal masuk mencapai USD0,97 miliar sejak pertengahan Desember.
Perlambatan arus modal menuju negara berkembang, termasuk Indonesia, sebagian dipengaruhi oleh pandangan investor yang meyakini probabilitas the Fed memotong suku bunga acuannya di Triwulan-I 2024 mencapai sekitar 70%, walaupun terjadi kenaikan inflasi AS di Desember 2023.