Meski demikian Dewa mengatakan aset senilai Rp19 triliiun uang yang belum dibayarkan oleh nasabah yang mendapat restrukturisasi kredit tinggal bersisa Rp2 triliun.
"Kita kasih misal 3 bulan begitu, itu bunga atas 3 bulan, bunga atas bunga 3 bulan itu kita tidak charge, padahal adira finance harus membayar kreditur itu, itu dia, meskipun per September profit kita naik 53%, tetapi ini masih jauh dibawah covid," pungkasnya. (NIA)