IDXChannel - Sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang dapat memainkan peran penting dalam mendukung negara-negara ASEAN dalam perjalanannya menuju net zero atau emisi nol karbon.
Menurut Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid, lembaga-lembaga keuangan harus segera beradaptasi karena pertimbangan iklim harus menjadi arus utama dan menjadi inti proses pengambilan keputusan.
Selain itu, perubahan iklim harus menjadi prioritas dan fokus utama lembaga keuangan dalam mengidentifikasi, mitigasi, dan mengatasi risiko lingkungan dan sosial di pasar, wilayah geografis, dan komunitas mereka.
ASEAN-BAC menggandeng Standard Chartered Bank dan didukung mitra pengetahuan Bloomberg, NEF, PwC, dan Equatorise Advisory serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan ASEAN Climate Forum, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
ASEAN Climate Forum diselenggarakan sebagai bagian dari acara KTT Bisnis & Investasi ASEAN 2023 atau ASEAN Business & Investment Summit 2023 (ABIS), yang resmi dibuka Presiden Joko Widodo (jokowi) pada 1 September.
“Setelah keberhasilan penyelenggaraan KTT G20 Bali dan KTT B20 Bali pada bulan November 2022, dan Keketuaan ASEAN pada tahun 2023, Indonesia dan ASEAN harus kembali menjadi sorotan global melalui ASEAN Climate Forum ini," ujar Arsjad Rasjid.
Sementara itu, Vice Chairman ASEAN and President Commissioner Indonesia Standard Chartered, Rino Donosepoetro, mengatakan salah satu tantangan bagi ASEAN dalam menghadapi perubahan iklim adalah kebutuhan dana yang sangat besar.
ASEAN memiliki banyak potensi untuk melakukan transisi energi, namun membutuhkan banyak dana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan bahan bakar fosil. Hal ini, dapat diatasi melalui struktur kemitraan dan pembiayaan yang terukur.