2. BMRI
Bank Mandiri menetapkan penggunaan laba bersih konsolidasian tahun buku sebesar Rp55,78 triliun, sebesar 78 persennya untuk dividen tunai sebesar Rp43,51 triliun.
Dividen bagian negara disepakati sebesar Rp22,62 triliun dan akan dibayarkan ke rekening yang ditunjuk oleh Menteri BUMN.
3. BBNI
BNI menyepakati pembagian dividen untuk negara sebesar Rp8,37 triliun pada 2024. Jumlah tersebut diambil dari 65 persen atau Rp13,95 triliun yang ditetapkan menjadi dividen tunai dari total laba bersih konsolidasian periode tahun lalu sebesar Rp21,46 triliun.
4. BBTN
BBTN menyetui dan menetapkan penggunaan laba bersih 2024 sebesar Rp3 triliun, di mana sebesar 25 persen atau Rp751,83 miliar disepakati sebagai dividen tunai. Sementara dividen bagian negara untuk 2024 dipatok sebesar Rp451,09 miliar.
Dividen Bank BUMN Jadi Modal Danantara?
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengatakan, pemerintah akan menyuntik dana ke Danantara hingga USD20 miliar atau sekitar Rp320 triliun. Sumber dana tersebut berasal dari efisiensi anggaran dalam APBN dan dividen BUMN.
"Kita akan punya USD20 miliar dan ini tidak akan kita pakai. Ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," katanya, Minggu (16/2/2025).
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengaku, nilai dividen yang akan dikontribusikan BUMN mencapai Rp300 triliun. Dari jumlah itu, sebagian di antaranya dipakai untuk modal investasi BPI Danantara.
“Rp300 triliun itu nanti dari mana? Dari seluruh BUMN? Dividen (BUMN), lagi dihitung lagi, dihitung,” ujar pria yang akrab disapa Tiko saat ditemui wartawan di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Senin (24/2/2025).
Danantara merupakan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, yang dibentuk dengan tujuan mengelola dividen dari BUMN dan menginvestasikannya untuk meningkatkan nilai aset negara.