Untuk mengeksekusi aksi strategis ini, Pramono juga merombak jajaran direksi dan komisaris. Dia menegaskan manajemen Bank DKI saat ini diisi oleh kalangan profesional.
"Secara jujur saya mengatakan saya belum mengenal direksinya, yang saya kenal cuma dirutnya. Bahkan komisaris utamanya pun saya minta betul-betul dari profesional. Tugas utamanya adalah mempersiapkan diri untuk bisa IPO," katanya.
Kendati demikian, Pramono tak mengungkapkan berapa target dana yang dibidik Bank DKI dari investor di Bursa Efek. Dia mengatakan, teknis IPO akan ditentukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar.
Sebelumnya, Bank DKI mengubah susunan direksi dan komisaris. Namun, nama-nama baru tersebut bekerja efektif setelah persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di samping itu, RUPS juga menetapkan dividen Rp249,3 miliar dari laba tahun buku 2024 sebesar Rp779,1 miliar. Pemprov DKI memperoleh Rp249,26 miliar dari dividen Bank DKI sementara Rp56 jutanya diperoleh Perumda Pasar Jaya.
(Rahmat Fiansyah)